Atasi Bahaya Fimosis dengan Sunat
Atasi Bahaya Fimosis dengan Sunat – Dikutip dari alodokter.com, Fimosis merupakan suatu kondisi dimana kulup penis (preputium) melekat kencang di kepala penis dan tidak dapat ditarik ke belakang. Fimosis sering kali dialami oleh balita dan anak-anak.
Kapan Terjadi Fimosis?
Fimosis biasanya muncul pada usia anak usia 1 bulan. Seiring dengan bertambahnya usia anak, beberapa kasus fimosis dapat berangsur hilang dengan sendirinya, perlekatan ini akan merenggang dengan bertambahnya usia. Walaupun begitu, ada sebagian kasus, fimosis bisa bertahan hingga usia remaja atau bahkan dewasa. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik, maka fimosis dapat menyebabkan beberapa komplikasi, di antaranya:
- Meningkatnya risiko infeksi kelamin
- Penis membengkak, nyeri, kemerahan
- Gangguan buang air kecil
- Gangguan ereksi dan hubungan seksual, serta lain sebagainya
Maka dari itu, meski belum tampak adanya keluhan (seperti gangguan BAK, gangguan ereksi, dan sebagainya), guna mencegah kemungkinan komplikasi di atas, perlu dilakukan prosedur sirkumsisi (sunat fimosis). Tujuan dari sunat yaitu untuk melepaskan perlekatan di kulit penis tersebut. Batasan minimal usia anak anak boleh disunat itu tidak ada. Oleh karena itu, jika sunat bisa dilakukan lebih dini sejak diagnosis fimosis ditegakkan, maka kemungkinan komplikasi di atas pun bisa semakin cepat dicegah.
Selain untuk mengatasi fimosis dan mencegah komplikasinya, sunat juga memiliki berbagai fungsi lainnya, di antaranya yakni menurunkan risiko penularan infeksi (termasuk infeksi menular seksual), menurunkan risiko infeksi saluran kemih, kanker penis, dan sebagainya.
Sebaiknya, Anda berkonsultasi langsung pada dokter spesialis anak atau dokter keluarga anda. Jika Anda masih merasa ragu, Anda bisa mencari second opinion dengan memeriksakan kembali anak Anda ke dokter khitan yang biasa praktik di klinik-klinik khitan.
Cara lainya adalah promotif dan edukasi sejak dini, ajarkan sedini mungkin untuk tidak menarik-narik atau mengulur-ulur kulit penisnya. Serta biasakan anak selalu menjaga kebersihan organ intimnya. cara ini juga efektif untuk menghindari terjadinya fimosis
Metode apa yang sebaiknya untuk sunat Fimosis
Ada beberapa metode sunat saat ini yang telah berkembang. Kalau dulu kita mengenal hanya sunat tradisional dan konvensional. saat ini hadir berbagai metode diantaranya adalah metode Stapler dan Klamp. Nah berdasarkan pengalaman kami sebagai praktisi khitan. Kami menawarkan metode yang cocok sesuai dengan kategori usianya. Jika fimosis tersebut terjadi pada anak bayi dan balita, Pilihan metode Klamp bisa menjadi alternatifnya. Kenapa dengan metode klamp? Kerena metode ini memiliki keunggulan water proof yang aman jika bayi ngompol. selain itu juga tanpa jahitan dan perban. Bagaimana kalau pasien anak dan dewasa? pilihanya banyak bisa menggunakan metode terbaru Stapler atau metode lainya seperti laser cauter , lem atau gomco.
Perawatan pasca sunat Fimosis
secara umum perawatan pasca sunat fimosis hampir sama dengan sunat-sunat umum nya. Perawatan tergantung pada metode sunat apa yang di gunakan. Jika menggunakan metode klamp perawatan cukup dengan membasuh /membersihkan dengan cairan sterobac atau bisa dengan kompres betadin selesai buang air kecil atau mandi. sedangkan metode selain clamp dengan di basuh dengan kassa steril dengan betadin dan jangan kena air terlebih dahulu selama 3 hari. Jangan lupa menjaga kebersihan area penis sangat penting, karena fimsosis membutuhkan proses penyembuhan yang agak lama.
Rumah Sunat Jogja memberikan layanan sunat fimosis. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami.